Senin, 27 Agustus 2012

sejarah pura pulaki

Sulit ditampik, lingkungan Pura Pulaki adalah sebuah kawasan suci yang bisa disebut sangat sempurna. Selain memiliki pemandangan alam menakjubkan, aura religius dan kesucian yang berpendar di kawasan pura dan sekitarnya akan terasa jelas, seakan masuk di sela pori-pori kulit. Sebagian umat yang sempat sembahyang ke pura itu bahkan kerap mengaku bulu tipis di lehernya sesekali akan tegak. Mungkin karena takjub yang berlebihan pada keindahan alamnya atau amat terkesan pada aura religius yang dirasakannya.

PURA Pulaki berdiri di atas tebing berbatu yang langsung menghadap ke laut. Di latar belakangnya terbentang bukit terjal yang berbatu yang hanya sekali-sekali saja tampak hijau saat musim hujan. Pura ini tampak berwibawa, teguh dan agung, justru karena berdiri di tempat yang teramat sulit. Apalagi pemandangan yang ditampilkan begitu menawan. Jika berdiri di dalam pura lalu memandang ke depan, bukan hanya laut yang bakal tampak namun juga segugus bukit kecil di sebelah baratnya yang berbentuk tanjung. Kera-kera yang hidup di sekitar pura ini, meski terkesan galak, juga menciptakan daya tarik tersendiri.

Pura Pulaki terletak di Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak, Buleleng, sekitar 53 kilometer di sebelah barat kota Singaraja. Pura ini terletak di pinggir jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk, sehingga umat Hindu akan selalu singgah untuk bersembahyang jika kebetulan lewat dari Gilimanuk ke Singaraja atau sebaliknya. Namun jika ingin bersembahyang secara beramai-ramai, umat bisa datang saat digelar rangkaian piodalan yang dimulai pada Purnama Sasih Kapat. Sejarah Pura Pulaki memang tak bisa dijelaskan secara tepat. Namun, dari berbagai potongan data yang tertinggal, sejarah pura itu setidaknya bisa dirunut dari zaman prasejarah.

Ketua Kelompok Pengkajian Budaya Bali Utara Drs. I Gusti Ketut Simba mengatakan, jika mengacu pada sistem kepercayaan yang umum berlaku di Nusantara — sejak zaman prasejarah gunung senantiasa dianggap tempat suci dan dijadikan stana para dewa dan tempat suci para roh nenek moyang — maka diperkirakan Pura Pulaki sudah berdiri sejak zaman prasejarah. Hal ini merunut pada konsep pemujaan Dewa Gunung, yang merupakan satu ciri masyarakat prasejarah. Sebagai sarana tempat pemujaan biasanya dibuat tempat pemujaan berundak-undak. Semakin tinggi undakannya, maka nilai kesuciannya semakin tinggi. “Seperti Pura-pura di deretan pegunungan dari barat ke timur di Pulau Bali ini,” kata Simba.

Di kawasan Pura Pulaki, di sekitar Pura Melanting, sekitar 1987 ditemukan beberapa alat perkakas yang dibuat dari batu, antara lain berbentuk batu picisan, berbentuk kapak dan alat-alat lain. Berdasar hal itu, dan dilihat dari tata letak dan struktur pura, maka dapat diduga latar belakang pendirian Pura Pulaki awalnya berkaitan dengan sarana pemujaan masyarakat prasejarah yang berbentuk bangunan berundak.

Di sisi lain, dilihat dari letak Pura Pulaki yang terletak di Teluk Pulaki dan memiliki banyak sumber mata air tawar, maka kawasan ini diduga sudah didatangi manusia sejak berabad-abad lalu. Kawasan Pulaki menjadi cukup ramai dikunjungi oleh perahu dagang yang memerlukan air sebagai bahan yang sangat diperlukan dalam pelayaran menuju ke Jawa maupun ke Maluku. Bahkan, kemungkinannya pada waktu itu sudah ada berlaku perdagangan dalam bentuk barter. Barang yang kemungkinan dihasilkan dari kawasan Pulaki adalah gula dari nira lontar. Ini didasarkan hingga kini masih ditemukan tanaman lontar di sepanjang pantai dari Gilimanuk ke timur, termasuk Pulaki.

Dari uraian itu, kata Simba, dapat diduga Pulaki sudah ada sejak zaman prasejarah, baik berhubungan dengan tempat suci, maupun sebagai tempat aktivitas lainnya. Hal ini berlanjut hingga peristiwa penyerangan Bali oleh Majapahit tahun 1343 Masehi. Dalam buku ekspedisi Gajah Mada ke Bali yang disusun Ketut Ginarsa tertulis bahwa pasukan Gajah Mada turun di Jembrana lalu berbaris menuju desa-desa pedalaman, seperti Pegametan, Pulaki dan Wangaya.

Menurut Simba, Pulaki juga pernah dijadikan pusat pengembangan agama Hindu sekte Waisnawa sekitar 1380 Masehi seperti tertera dalam buku ”Bhuwana Tatwa Maharesi Markandeya” susunan Ketut Ginarsa. Data lain yang menyebut tentang Pulaki terdapat juga dalam buku ”Dwijendra Tatwa” karangan Gusti Bagus Sugriwa. Di situ ada tertulis, “Baiklah adikku, diam di sini saja, bersama-sama dengan putri kita Ni Swabawa. Ia sudah suci menjadi Batara Dalem Melanting dan adinda boleh menjadi Batara Dalem Ketut yang akan dijunjung dan disembah orang-orang di sini yang akan kanda pralinakan agar tak kelihatan oleh manusia biasa. Semua menjadi orang halus. Daerah desa ini kemudian bernama Pulaki.”

Data lain tentang Pulaki adalah ditemukannya potongan candi yang bentuknya seperti candi yang ada di Kerajaan Kediri. Ditemukan di Pura Belatungan tahun 1987. Dari data itu, maka kesimpulannya keberadaan Pura Pulaki sebagai suatu tempat suci sudah ada sejak zaman prasejarah dan menghilang setelah kehadiran Dang Hyang Nirarta dengan peristiwa dipralinakannya Pura Pulaki sekitar 1489 Masehi. Keberadaan Pura Pulaki tanpa penghuni secara sekala berlangsung cukup lama. Pura Pulaki menghilang dari penglihatan sekala dan daerah ini praktis kosong sejak 1489 sampai sekitar tahun 1920 atau selama sekitar 431 tahun. Namun sebelum itu, dari kurun waktu zaman prasejarah sampai dengan kehadiran Ida Batara Dang Hyang Nirarta tahun 1489, Pura Pulaki masih tetap sebagai tempat pemujaan, baik yang dilaksanakan orang prasejarah, orang Baliaga dengan Sekte Waisnawa yang dikembangkan Rsi Markandeya dan orang pengikut Tri Sakti dengan simbol tiga kuntum bunga teratai yang berwarna merah, hitam dan putih yang dipetik Dang Hyang Nirarta dari kolam yang diperoleh dalam perut naga di Pulaki.

Dipugar

Suatu daerah yang tak dihuni selama ini, sudah pasti menjadi hutan belantara dan hanya dihuni binatang buas, babi hutan, harimau, banteng dan lain-lainnya. Kendati begitu, menurut Simba, masyarakat Desa Kalisada dan beberapa desa di sekitarnya masih tetap setia ngaturang bhakti kepada Batara di Pulaki dengan naik perahu dari Kalisada. Namun saat itu Pura-pura itu sudah tak ada lagi, sehingga pemujaannya dilakukan pada batu-batu yang ada di sekitar Pura Pulaki yang lokasinya berada pada tempat sekarang ini.

Untuk itu, Simba menduga Pura Pulaki sebenarnya berada di dalam hutan, bukan di tempat yang sekarang ini. Lokasi pura yang sekarang diperkirakan sebagai tempat pengayatan karena warga tak berani masuk ke dalam hutan. “Karena tempat ini sudah dihuni binatang buas, sehingga tak mungkin masuk ke pedalaman,” katanya.

Tahun 1920 Pulaki mulai dibuka yang ditandai dengan disewakannya tempat ini oleh pemerintah kolonial Belanda kepada orang Cina bernama Ang Tek What. Kawasan itu kemudian dikembalikan sekitar tahun 1950 yang selanjutnya dilakukan pemugaran-pemugaran terhadap tempat suci di kawasan itu. Pemugaran Pura Pulaki dan pesanakannya dilakukan setelah tahun 1950.

Menurut Simba, Pura Pulaki dan pesanakan, seperti Pura Pabean, Pura Kerta Kawat, Pura Melanting, Pura Belatungan, Pura Puncak Manik dan Pura Pemuteran, tak bisa dipisahkan. Dilihat dari 7 lokasi Pura-pura tersebut dan sesuai konsep Hindu hal itu termasuk konsep sapta loka, yakni konsep tentang sapta patala, yakni 7 lapisan alam semesta.

Minggu, 26 Agustus 2012

I Gede Basur, Penguasa Ilmu Leak Desti di Bali

Keberadaan leak di Bali dari jaman dahulu kala sudah menjadi fenomena yang tak pernah sirna, keberadaannya dari dulu menjadi perbincangan yang menakutkan di masyarakat.Ilmu Desti atau ilmu pengleakan sejatinya adalah ilmu Bali kuno dan merupakan ilmu rahasia. Rahasia karena pada zaman dahulu, tidak sembarangan orang bisa menguasai kemampuan ini. Diceritakan bahwa hanya para raja dan bawahannya yang memiliki ilmu ini untuk mempertahankan dan membela diri dan kerajaan dari serangan. Selain itu, dalam proses ngeleak, ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dan prosesnya ini membutuhkan tempat yang tersembunyi. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa ngeleak dilakukan di kuburan. Salah satu norma yang dipahami dalam pengelakan, siapapun dirimu, entah manusia, orang sakti, kaya, miskin, kesemuanya itu pasti akan berakhir di kuburan. Inilah mengapa kuburan dianggap tempat suci. Jro Mangku Sudiana dari Sesetan, sahabat saya, pernah menyatakan bahwa kuburan adalah satu satu tempat suci.

Seiring perkembangan zaman, ilmu pengelakan sering dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri yang kurang baik. Ilmu pengelakan adalah ilmu seni, tidak untuk membunuh atau menyakiti, hanya untuk menikmati sensasi dunia dari dimensi yang berbeda. Dalam ilmu pengelakan ada norma atau aturan-aturan tersendiri yang harus diikuti. Ibarat pedang bermata dua, ilmu pengeleakan dipakai oleh manusia untuk menyakiti bahkan untuk membunuh orang yang diinginkan. Karena rasa dendam, rasa ingin memiliki, iri, dengki, egois dll.

Ada beberapa cerita yang dalam pembabakannya mengisahkan bagaimana seseorang menguasai ilmu pengelakan. Mempergunakannya sesuai dengan keadaan pada masing-masing zamannya. Salah satunya cerita dramatri I Gede Basur.

I Nyoman Karang

Seorang laki-laki sederhana, berperilaku baik dan hidup membaur di masyarakat. I Nyoman Karang, begitu laki-laki itu dipanggil di Banjaran Sari. Ia hidup bersama putri kesayangannya, Ni Nyoman Sukasti. Kebahagiaan selalu menyelimuti kehidupannya. Walau sudah ditinggal oleh sang istri, namun I Nyoman Karang mampu membesarkan putri satu-satunya. Suatu hari, ia terkenang saat istrinya melahirkan Ni Nyoman Sukasti. Kesedihan itu masih ia rasakan. Istrinya bertarung dengan maut, mengerahkan kemampuan yg dimiliki, berusaha keras agar bayi yg terkandung dalam rahimnya, bisa terlahir dengan sempurna. Memiliki keturunan dan menjadi seorang ibu adalah kebahagiaan tetinggi bagi sang istri. Sebagai seorang suami, ia juga ikut merasakan beban berat yang diderita istrinya. Hanya berdoa, memohon agar Ida Sanghyang Widhi memberikan yang terbaik bagi istri dan anaknya.

Ida sanghyang Widhi mengabulkan permohonan I Nyoman Karang, sang bayi yg ditunggu-tunggu, tangisan sang bayi telah terdengar, menandakan sang bayi telah lahir dengan sempurna. Namun di tengah kegembiraan itu, istrinya tidak pernah menghembuskan nafas lagi. Nafas terakhir itu telah diberikan untuk kelahiran sang putri. Kegembiraan yang terselimuti oleh kepedihan tercampur berbaur dalam hati I Nyoman Karang saat itu.

Sebagai orang tua, ia harus tetap hidup, ia harus tetap tegar untuk melaksanakan pesan yang dititipkan oleh istri untuk membesarkan sang putri. Hujan lebat serta kilatan petir menyambar, semakin menambah kepedihan dalam diri I Nyoman Karang. Dalam keadaan terguncang , ia pergi ke tengah hutan, mencari sesuatu yang bisa diberikan untuk anaknya yang masih merah.

Wajahnya menjadi sendu, buliran air hampir saja menetes di wajah I Nyoman Karang. Ni Nyoman Sukasti tersentuh oleh cerita orangtuanya.

“oh engkau guru saya, orang tua saya, orang yg paling saya hormati, orang yg telah meniupkan jiwa dalam badan saya, terimakasih dan rasa hormat semua saya serahkan untuk engkau ayah…. Dengan apa saya harus membalas semua pemberian ayah pada anakmu ini... karena hutang seorang anak, pernah bisa terlunaskan...” demikian Ni Nyoman Sukasti terisak di hadapan ayahnya. “Jadilah wanita yang berbudi luhur, jaga dirimu dengan baik, agar menjadi putra suputra….” Singkat permintaan I Nyoman Karang.
I Gede basur
 I Gede Basur seorang kaya raya yang tinggal di Banjaran Santun. Ia menjadi sangat terkenal karena menguasai ilmu pengiwa atau ilmu aliran hitam. I Wayan Tigaron adalah satu-satunya putra dan merupakan kesayangan I Gede Basur. Namun sifat I Wayan Tigaron tidak begitu baik, kebiasaan berjudi, mabuk minuman keras dan mempermainkan wanita adalah hal yang biasa dalam kesehariannya. Sebagai orang tua, I Gede Basur selalu menuruti setiap permintaan anak kesayangannya. Namun demikian, I Gede Basur pun sudah tidak sabar ingin memiliki seorang menantu, menimang seorang cucu. Tiada kebahagiaan yang ia inginkan saat ini selain menjadi seorang kakek, melewati masa tua diganggu oleh tingkah lucu menggemaskan dari sang cucu. I Gede Basur tahu bahwa anaknya telah jatuh cinta pada Ni Nyoman Sukasti dan iapun teringat bahwa I Wayan Tigaron sempat memberitahunya untuk melamar ke Banjaran Sari. Segera I Gede Basur mempersiapkan segala sesuatu untuk melamar ni nyoman sukasti di Banjaran Sari. Perlengkapan dipersiapkan, segala jenis perhiasan dan kekayaan dunia akan diberikan sebagai bukti keseriusan lamaran kali ini.
lamarannya di tolak
 I Gede Basur dan I Nyoman Karang saling beramah tamah. Sudah sekian lama mereka tidak bertemu, rasa kangen telah ditumpahkan kedua anak manusia itu. Penuh percaya diri karena merasa yakin akan lamarannya, I Gede Basur secara langsung menyampaikan bahwa anaknya, I Wayan Tigaron, sudah beranjak dewasa, demikian juga dengan Ni Nyoman Sukasti, sudah saatnyalah untuk mencari pendamping hidupnya. Yang diharapkan adalah kebahagiaan, karena harta benda, kekayaan duniawi yang dimiliki tiada arti kalau rasa persaudaraan yang telah diciptakan oleh para leluhur dahulu terputus begitu saja. Alangkah baiknya jika rasa persaudaran yang telah terjalin ini dipertegas kembali. Salah satunya adalah dengan menikahkan I Wayan Tigaron dengan Ni Nyoman Sukasti. Karena dengan demikian bukan hanya dua keluarga yang akan menjadi satu tapi rasa kekeluargaan kedua banjaran pun akan terbina dengan baik. Ini tentu akan memberikan dampak yang baik bagi kedua belah pihak. Demikian perasaan I Gede Basur dengan senangnya. I nyoman karang menyambut baik keinginan I Gede Basur. Ia pun merasa berbahagia akan kepercayaan yang diberikan I Gede Basur terhadapnya. Seperti seorang yang haus, diberikan seteguh air untuk melepas dahaga selama ini. Namun karena ini adalah masalah pernikahan anaknya, ia tidak mau memutuskan. I Nyoman Karang menyerahkan segala keputusan ini kepada anaknya karena memilih pendamping untuk menemani seumur hidup adalah mutlak menjadi keputusan Ni Nyoman Sukasti.

Ni Nyoman Sukasti, wanita cantik berpengetahuan, menolak pelamaran. Pendamping seumur hidup haruslah dipilih berdasarkan cinta, karena kekayaan duniawi bersifat semu. Ia akan pudar seiring berjalannya waktu. Walau seorang yang lahir dari kemiskinan, kalau ia memiliki cinta sejati maka seseorang itulah yang disebut kaya. Kekayaan yang tidak semu adalah kebahagiaan dan kebahagiaan dalam rumah tangga akan hadir bila kedua pasangan itu memiliki cinta sejati.. cinta sejati itu ada pada I Wayan Tirta. Itulah yang Ni Nyoman Sukasti inginkan.

I Gede Basur yang keinginannya selalu terpenuhi, kali ini harus pulang dengan tangan hampa. Dalam hatinya ia merasa sakit luar biasa, pelamaran yang telah dipersiapkan dengan begitu mewah harus diakhiri oleh kegagalan. Namun I gede basur sadar kebenaran upacan Ni Noman Sukasti. Pernikahan haruslah didasar atas rasa cinta, bukan oleh harta dunia. I Gede Basur menemui I Wayan Tigaron. Sebagai orang tua, ia meminta maaf atas kegagalannya untuk membawa Ni Nyoman Sukasti sebagai calon memantu. I Wayan Tigaron yang memang memiliki sifat kurang baik, tidak peduli, ia kukuh bahwa Ni Nyoman Sukasti harus menjadi istrinya. Ia menyalahkan ayahnya karena telah gagal, ia juga mempertanyakan kemampuan ilmu hitam yang dimiliki ayahnya. Seraya, mengungkit-ungkit, memanas-manasi, merasa sia-sia memiliki kekayaan yang berlimpah, kalau hanya melamar seorang Ni Nyoman Sukasti saja tidak mampu. I Gede Basur merasa terhina kembali, kemarahannya memuncak hingga timbullah kebencian dalam dirinya. Rasa benci ini harus dihapus oleh kematian I Nyoman Karang dan Ni Nyoman Sukasti.
 Bencana Banjaran Sari
 I Gede Basur berangkat ke kuburan, memohon anugrah Bhatari Durga, agar dapat membuat wabah di Banjaran Sari. Semua muridnya dikerahkan, para leak diundang untuk ikut membantu menjalankan niat jahatnya, menghancurkan Banjaran Sari. Satu persatu warga Banjaran Sari menjadi korban akibat kekejaman I Gede Basur. Setiap saat selalu ada warga yang sakit dan tak berselang lama meninggal. Para ahli pengobatan dikerahkan untuk menyelesaikan permasalahan ini justru menjadi korban keganasan wabah penyakit yang digelar I Gede Basur.

Keresahan masyarakat diketahui oleh seorang Jro Balian. Jro Balian yang memiliki kemampuan dengan pengetahuan tinggi mampu mengetahui sebab wabah di Banjaran Sari. Ia yang telah belajar ilmu aliran kanan atau penengen akan berupaya dengan semua kemampuan untuk melenyapkan ilmu pengleakan / pengiwa I Gede Basur. Berangkatlah Jro Balian ke kediaman I Gede Basur untuk meminta pertanggungjawaban karena telah membuat wabah / gerubug di Banjaran Sari. Tak mendapatkan titik temu, keduanya sama-sama kukuh akan pendapat masing-masing. Akhirnya saling adu kemampuanlah yang menjadi titik penyelesaiannya.

Sabtu, 25 Agustus 2012

kata-kata mutiara bahasa korea.

  • 회망은 꿈이 아니라 꿈을 실현하는 방법이다 (  Harapan bukanlah impian, tetapi jalan membuat impian menjadi nyata ** Cardinal Sueneus )
  • 진짜 위험한 것은 아무것도 하지 않은 것이다 ( Kesalahan terbesar adalah tidak melakukan suatu tindakan apapun ** Denis Waitley ** )
  • 큰 꿈을 꾸어라 . 오직 큰꿈만이 사람들의 영혼을 움직일수 있는 힘을 갖는다 ( impikan impian yang besar , Hanya impian yang besarlah yang dapat memberikan kekuatan untuk bergerak pada hati seseorang  ** Marcus Aurelius ** )
  • 99 번 시도하고 실괘했으나 100 번 째에 성공이 찾아 왔다  ( Saya sudah berusaha 99 kali dan selalu gagal, tetapi pada ke 100 kalinya mendapatkan kesuksesan ** Albert Einstein ** )
  • 승자는 결코 시도하길 멈추지 않는다 ( Seorang pemenang tidak akan pernah berhenti berusaha ** Tom Landry ** )
  • 출발하게 만드는 힘이 ‘동기’ 라면, 계속 나이가게 만드는 힘은 ‘습관’ 이다 ( motivasi adalah yang memberikan suatu awalan, kebiasaan adalah yang menjaga dalam melangkah ** Jim Ryun ** )
  • 당신의 생각이 당신의 말이 되고, 당신의 말이 당신의 행동이 되며, 당신의 행동이 당신의 습관이 되고, 당신의 습관이 당신의 품성이 되며, 당신의 품성이 당시의 운명이 된다 ( pemikiranmu menjadi katamu, katamu menjadi tindakanmu , tindakanmu menjadi kebiasaanmu, kebiasaanmu menjadi karaktermu, karaktermu menjadi nasibmu )
  • 하는 것만으로는 충분하지 않다. 적용해야만 한다 . 자발적 의지만으로는 충분하지 않다. 실행해야만 한다 ( Mengetahui saja tidaklah cukup , kita harus menerapkanya. akan bertindak tidaklah cukup, kita harus bertindak ** Johann Wolfgang von Goethe ** )
  • 무엇이라도 꿈을  꿀 수 있다면 그것을 실행하는 것 역시 가능하다 ( Jika kamu bisa memimpikan itu, kamu bisa melakukanya ** Walt Disney ** )
  • 내일이 곧 지금이다 ( Besok adalah sekarang ** Eleanor Roosevelt ** )
  • 삺의 위대한 끝은 지식이 아니라 행동이다 ( Akhiran yang besar dalam hidup bukanlah pengetahuan, tetapi tindakan ** Thomas Henry Huxley ** )
  • 세상을 움직이려면, 먼저 나 자신을 움직여야 한다 ( Untuk menggerakkan dunia, terlebih dahulu kita harus menggerakkan diri kita ** Socrates ** )
  • 꿈을 꿀 수 있다면 행동할 수 있고, 행동할 수 있다면 원하는 대로 될 수 있다 ( jika bisa memimpikanya, bisa melakukanya, dan jika bisa melakukanya, bisa menjadikanya nyata )
  • 자질은 행위가 아니라 습성이다 ( Kualitas bukanlah pada tindakan, tetapi pada kebiasaan )
  • 기억하라. 뭔가 다른 결과를 원한다면 뭔가 다른 일을 해야 한다는 것을 ( Ingat ! Jika ingin hasil yang berbeda, lakukan sesuatu yang berbeda )
  • 삺의 질은 당신의 습관에 의해 결정 된다 ( Kebiasaan anda akan menentukan kualitas hidup anda )
  • 행동이 반드시 행복을 안겨주지 않을지는 몰라도 행동 없는 행복이란 없다 ( Tindakan mungkin tidak membawa kebahagiaan, tetapi tanpa tindakan tidaklah bahagia )
  • 위대한 것을 성취하려면 행동할 뿐 아니라 꿈을 뀌야 하며 계획할 뿐 아니라 믿어야 한다 ( Untuk menyelesaikan sesuatu yang besar, tidak hanya harus dengan tindakan, tetapi juga impian. Tidak hanya suatu rencana, tetapi harus percaya  ** Anatole France ** )
  • 최상의 성공은 행복이다 (  Kebahagiaan adalah level tertinggi pada kesuksesan )
  • 당신 자신을 믿어라, 그러면 그 무엇도 당신을 막지 못할 것이다 ( Percaya pada dirimu sendiri, dan kamu tidak akan terhentikan ** Emily Guay ** )
  • 더 빠르고 더 강한 자가 삺의 전투에서 늘 이기는 것은 이니다. 이길 수 있다고 생각하는 자가 승리를 거머쥐는 것이다 ( Kehidupan tak selalu sebuah peperangan siapa lebih cepat melesat, ialah orang yang kuat. Orang yang menang adalah orang yang berfikir dirinya bisa )
  • 할 수 있다고 생각하기 시작할 때 사람들은 실로 놀랄 만한 면모를 드러낸다. 스스로를 믿을 때라야 성공의 첫 번째 비겨를 갖게 되는 것이다 ( Orang menjadi benar benar sangat luar biasa ketika mereka mulai berfikir bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Ketika mereka mempercayai diri sendiri, mereka mendapatkan rahasia sukses pertama ** Norman Vincent Peale ** )
  • 가지고 있다고 믿어라 그러면 가지게 될 것이다 ( Percayalah kamu mendapatkanya, dan kamu akan mendapatkanya ** Latin Proverb ** )
  • 만약 당신의 삺을 장려한 이야기로 만들고 싶다면, 당신 자신이 작가이며 날마다 새로운 페이지를 쓸 기회가 있음을 깨닫는 것으로 시작하라 . ( Jika kamu ingin hidupmu menjadi kisah agung, maka mulailah dengan merealisasikan bahwa kamu adalah author dan setiap hari kamu mempunyai kesempatan untuk menulis pada lembaran baru ** Mark Houlahan ** )
  • 믿어라. 그러면 마법이 따를 것이다 ( Percayalah ! dan keajaiban akan mengikuti )
  • 스스로에게 물어보라. ” 난 지금 무언가를 변화사킬 준비가 되었는가? ” (  Tanyakan pada diri kamu ! ” Apakah saya sekarang siap melakukan suatu perubahan ? ” ** Jack Canfield ** )
  • 우리의 의도가 우리의 현시를 만든다 ( Niat kita menciptakan realita kita ** Dr.Wayne W.Dyer ** )
  • 행복은 원하는 것을 얻는 게 아니라 이미 가진 것을 원하는 것이다 . ( kebahagiaan bukanlah mendapatkan apa yang kau inginkan, tetapi menginginkan apa yang kau dapat )
  • 높은 기대치야말로 모든 것의 열쇠다 ( Harapan yang tinggi adalah kunci dari segalanya ** Sam Walton ** )
  • 우리가 정복하는 것은 산이 아니라 우리 자신이다 ( Bukanlah gunung yang menjadi peghalang kita, tetapi diri kita sendiri ** Sir Edmund Hillary ** )
  • 크게 생각할 때 성과도 크게 마련이다 (  Ketika kamu berfikir besar, hasilmu adalah besar ** Thomas J Vilord ** )
  • 당신이 변하면 모든 것이 변한다 ( Semuanya berubah ketika kamu berubah ** Jim Rohn ** )
Ilmu Leak…..
dimasyarakat Bali orang yg bisa ilmu ini disebut NGELEAK,,krn sifat ilmu ini yg rahasia, maka belajarpun orang sembunyi-sembunyi. Orang yg bisa Ilmu ini biasanya tidak ada yg mau mengaku…
Di Bali belum ada perguruan Ilmu Leak secara terbuka, shg untuk mempelejari ilmu ini sangat susuh tuk mendapatkan guru yg mumpuni. shg dikwatirkan ilmu ini bisa punah.. sangat disayangkan ilmu ini kalau sampai punah.
Ilmu Leak adalah ilmu yg hanya dapat dipelajari dgn aguron-aguron dibawah bimbingan Nabe atau mendapat penugrahan dr sesuhunan apaka dr Durga atau sesembahan lain…sekali lagi jangan disalah artikan…Mempelajari Ilmu Leak juga tergantung bakat dan kelahiran, namun pada perinsipnya semua orang dapat mempelajarinnya. Dan karana karma pula bisa dan tidak bisanya, mahir dan tidak mahirnya seseorang akan dapat kelihatan..ada yg belajar cepat ada yg belajar lambat… Sekali lagi Sabuk Pengeleakan adalah salah kaprah….krn sabuk yg mempunyai sensasi spt itu bukan sabuk pengeleakan…Suksma
Kesalahpahaman berabad-abad.

Secara awam Leak diibaratkan seperti sosok yg menakutkan dan jahat, membuat penyakit, membuat celaka, membuat onar dan sebagainya…anggapan seperti ini tidaklah sepenuhnya benar, suasana ini memang dikondisikan sedemikian rupa sehingga Leak dimata masyarakat mendapat tempat yg rendah..
Anggapan spt ini terus terjadi secara turun temurun dan seakan sudah mendarah daging dimasyarakat… Leak jadi kambing hitam !!!.Ini menjadi subur juga karena banyaknya mitologi-mitologi , tutur-tutur yg mendiskriditkan Leak. spt mitologi/cerita Ki Balian Batur, Calon Arang, Tanting Mas, Dukuh Suladri dan lain-lain.
Sifat Ilmu Leak.
Sifat yg menonjol dr penekun Leak adalah “rahasia” . kerahasian inilah menjadi ciri khas dr penekun Leak. Dan krn sifat inipulah seakan Leak tidak bisa membela diri dari berbagai macam prasangka, duduhan, pelecehan, rekayasa balian, dan sebagainya yg merugikan dan merusak nama Ilmu Leak.
Karena kerahasiaan pula jarang orang yg mau mengakui menguasai Ilmu Leak dan jarang pula ada perguruan Leak secara terbuka.
Disamping itu dlm literatur spt lontar-lontar,, kebanyakan kurang dapat menyajikan secara penuh dan sistimatis, sehingga untuk mendapatkan info tentang Leak menjadi sangat sulit. Disamping itu banyak penekun Leak kurang bisa menuturkan atau menguraikan secara rinci dan sistimatis dr Ilmu Leak.
Namun nampaknya sudah semakin banyak para penekun sprituil di Bali bahkan luar Bali yg mengumpulkan bahan serta mempelajarinnya..
Secara Literatur Ilmu Leak atau Pengeleakan dikelompokan menjadi dua kelompok :
1. Leak Sari.
Leak sari dlm masyarakat diistilahkan dengan NGISEP SARI, digolongkan sebagai Leak Putih atau Leak baik,, pantang untuk menyakiti. Golongan Leak ini lebih menekankan pd penggunaan ilmunya untuk membantu dan meningkatkan sprituil.
2. Leak Badeng.
Leak badeng / Leak selem (Hitam) digolongkan sebagai Leak jahat.
Leak spt inilah yg merusak perguruan Leak dlm masyarakat, dan sudah tentu pula Leak menjadi biang kerok setiap mara bahaya di masyarakat. Jenis Leak ini juga dikatagorikan sebagai Leak Pamoroan..

Atraksi leak

Dalam dunia perLEAKan..konon juga mengenal atraksi semacam unjuk kebolehan diantara para nenekun LEAK. dalam atraksi ini para leak akan unjuk kebolehan dari berbagai tingkatan, seperti perguruan silat.
Mereka mengadakan perang-perangan..antaksi diudara dan berbagai macam ujuk kebolehan lainnya…
Mungkin semacam POAL alias pekan Olah Raga Antara Leak…
Atraksi para Leak konon diadakan dibeberapa tempat dan dapat dilihat dgn mata telanjang, biasanya diadakan setiap 6 bulan sekali yaitu pada malam KALOPAKSO yaitu sehari menjelang tumpek Wayang.
Pd malam ini biasanya para Leak mengadakan sangkep dan pesta-pesta dalam pesta inilah bisanya dilakukan antraksi unjuk kebolehan dari berbagai tingkat.. konon para Leak sangat senang dan antosias mengisi acara tersebut. Lalu klu dapat dilihat oleh orang awam dgn mata telanjang…bagaimanakah wujudnya..??? Poal semacam ini biasanya dapat dilihat hanyalah berupa endih..atau semacam bola api yg penuh warna ..langit seakan meriah mirip pesta kembang api, bedanya endih disini terbang keangkasa menukik dan bisa berbenturan dgn endih lainnya… Biasanya unjuk kebolehan semacam ini spt mengadu kesaktian antar Leak dr berbagai Desa..
Sabuk pangleakan

Apakah Ngeleak bisa dipelajari secaran instan…???, apakah ngeleak bisa dilakukan dengan serana tertentu..??? apakah bisa ngeleak dapat tanpa disadari..???
pertanyyan ini sering menjadi pembicaraan dimasyarakat, ada yang mempercayai itu bisa dilakukan dengan salah satu serana berupa SABUK PENGELEAKAN..
Lalu apa itu sabuk pengeleakan..???
Baru -baru ini teman memiliki sabuk terbungkus dr kain POLENG panjangnya sekitar 45 cm berupa ruas 7 buntilan + pengikatnya panjangnya sekitar 1 meter. cara penggunaannya diikatkan dipinggang..
Tiap Kajeng Klion uwudan sabuk tersebut harus diritualkan dgn memakai samblehan ayam hitam semululung…(anak ayam yg berbulu hitam)
Bila mana sabuk itu dipakai (malam) dia seakan tidur nyenyak dan melayang mimpi indah pergi ketempat-tempat yg pemandangannya indah..terkadang ketemu mahluk2 seram namun ditempat yg indah…sering juga dia ketemu sama orang2 yg dia tidak kenal, namun sok akrab..begitu juga sering ketemu sama orang tertentu yg kesehariaanya di curugai bisa Ngeleak.
Suatu ketika dia pergi keluar daerah (masih di bali) sabuk tersebut dipakai..ada bangkai anjing dilihatnya spt buah nangka yg sedang masak…begitu sabuk dilepas dia muntah-muntah. Sabuk tersebut lama tidak dipakai karena takut akan kejadian-kejadian yg dia alami…akhirnya dia sarankan sabuk tersebut dipralina….dibakar dan dianyut kelaut…
Sesabukan adalah suatu benda yg dibuat dr bahan tertentu dan dgn rerajahan tertentu lalu diisi pengurip alias dipasupati agar memurti sesuai dgn kegunaan dan kebutuhan seseorang…
Sesungguhnya Sabuk pengeleakan itu sering menjadi salah kaprah dimasyarakat, sebab sabuk pengeleakan itu sebenarnya TIDAK ADA, hal semacam itu adalah sabuk yg khusus untuk keperluan tertentu yg dapat mengarah kepada NERANGJANA atau semacam AJI UGIG.
Siat Peteng..
Apakah siat peteng identik dengan adu ilmu atau semacam perang tanding…??
Siat peteng atau perang ilmu dalam hal ini tidak sama dengan perang tanding yg dapat disaksikan dengan mata telanjang, atau diadakan spt adu ilmu kanuragan semacam ilmu bela diri.
Dalam siat peteng ada hal2 yg tidak bisa dimengerti dengan akal sehat, namun lebih menekankan pd kemampuan “sprituil” dr kalangan tertentu. lalu dapatkah siat peteng dibuktikan secara nyata,
Saya mencoba mengadakan pendekatan dan ngobrol2 dengan mereka yg mengetahui “fenomena” ini termasuk juga dr mereka yg pernah melakukan siat peteng.
Siapa saja yg melakukan siat peteng,
Siat peteng dapat dilakukan oleh mereka yg mempelajari ilmu kebatinan dan juga oleh mereka yg “melik” yg karena kelahirannya atau karmanya. Dan konon orang yg melik bisa tanpa disadari bisa melakukan siat peteng tanpa mereka belajar ilmu kebatinan. Contoh spt ini ada banyak dimasyarakat , Hal ini dialami oleh Paman saya, dimana suatu malam dia bermimpi mengadu ilmu atau siat peteng dgn sesorang disuatu arena yg dia tidak tahu tempat itu ada dimana, dlm siat tersebut paman saya menang dan dapat membunuh lawannya, namun dia kena pukul dikepalanya sampai luka parah. Dan semenjak itu paman saya mengidap sakit kepala dan tidak bisa sembuh, walau sudah berobat di dokter. Sakit ini dia bawa sampai meninggal.
Dalam siat peteng, pesertanya sangat menjunjung aturan permaianan, dan bahkan musuh yg dikalahkan sampai mati, dlm dunia nyata mereka meninggal si pemenang sampai melayat dan mendoakan agar musuh yg telah dibunuh tersebut mendapat tempat yg layak sesuai karmanya. Dalam siat peteng, juga ada wasit, dan ada dokter, wasit ini mengatur dan mengawasi siat agar tidak ada kecurangan, serta dokter ini menjadi tim medis yg memberikan pertolongan bila peserta mengalami luka2.
Lalu bagaimana klu mengalami kekalahan apakah bisa minta tempo agar tidak mati seketika…???
ternyata bila mengalami kekalahan peserta bisa minta tempo, contohnya menunggu bila anaknya paling kecil sudah dewasa, atau bila membangun rumah permanen.
Sy pernah ngobrol dgn orang yg melakoni siat peteng, dan kalah lalu minta tempo sampai anaknya yg paling kecil menikah. Dia bercerita bila anaknya yg paling kecil sudah menikah, maka dia akan mati..dan benar 3 hari setelah anaknya yg paling kecil menikah dia meninggal dunia..
Ciri – ciri orang ngeleak

Pingin tahu gemana cirinya orang bisa Ngeleak..??
wah..untuk yg satu ini bisa jd rame urusannya, bila tidak mengetahui secara jelas atau hanya dapat berita dan penjelasan yg salah. Dengan penjelasan yg salah maka kita akan menuduh orang yg tidak salah.
Benarkah Bawang merah bisa mengetes orang bisa Ngeleak..???
Anggapan dimasyarakat, tentang bawang merah yg bisa dijadikan benda “penguji” orang bisa Ngeleak sudah bukan rahasia lagi.. Konon caranya…bila ada yg motong bawang matanya keluar air (air mata cepat keluar) maka yg bersangkutan bisa Ngeleak.. Ini adalah anggapan atau pendapat yg salah kaprah,
coba aja adakan lomba memotong bawang..pasti sebagaian peserta mengeluarkan air mata…
Benarkah ciri orang Ngeleak bila diajak bicara nggak mau memandang kita…???
pendapat ini juga salah kaprah dan mengada-ada, Bagaimana klu orang Pemalu…???
Bagaimana klu kebiasaan di Bali yg pantang memandang Orang Tua bila sedang berhadapan atau sedang berbicara (tidak melihat mata lawan bicara). Bilamana kalau orang itu matanya jereng
Benarkah ciri orang bisa Ngeleak tumbuh bintik2 spt util berwarna merah sesekitar mukanya..???.
Wah ini juga belum tentu…dan masih harus diuji kebenarnya,, Bagaimana klu orang tilas..
bagaimana klu dia kena penyakit kulit dan berbekas..???Lupakan ini..!!!!
Benarkah ciri orang Ngeleak bau badannya menyengat..???
Wah ini juga salah kaprah, BB bukan disebabkan krn orang belajar Ngeleak. Coba aja minum ramuan daun beluntas + Kunir+madu secara rutin dijamin BB akan hilang.
Lalu apa ciri orang bisa NGELEAK.
Belajar Ilmu sprituil tidak sama dengan Ilmu bela Diri, klu belajar Ilmu bela diri spt Tinju,Karate akan jelas nampak ciri2 fisiknya. Orang yg bisa ilmu Leak tidak akan nampak pd penampakan fisik yg sangat mencolok, justru terkadang kita tidak menyangka orang tersebut bisa Ilmu Leak.
Orang yg mendalami Ilmu Leak;
- Tidak sombong/menyombongkan diri.
- berpenampilan Kalem dan mudah menolong sesama.
-Berwajah cerah (aura) positif terpancar dr wajahnya.
-lemah lembut, rapi dan bersih dlm berpenampilan.
-Rajin sembahyang.

Jumat, 24 Agustus 2012

Bali merupakan daerah destinasi terkenal di dunia,dengan penduduk yang mencapai sekitar 3.7 juta jiwa yang sebagian mengandalkan sektor pariwisata sebagai penopang ekonomi masyarakatnya.daerah tujuan wisata yang terkenal di bali adalah.kintamani,kuta,jimbaran,bedugul,dan tanah lot,dan banyak lagi.